Selasa, 05 November 2013

Perkenalkan Kami !

Hai, kami dari kelompok keterampilan berbicara. Perkenalkan, ini anggota-anggota kami.
Di ingat yaa!
1. Amir Nurhuda
2. M. Fikri Ihsani
3. Dewinta Oktaviana
4. Nur Anita Rahman
5. Maya Hirani
6. Salsabila Firdausi
7. Elsa Hermayanti
8. Ulul Azmi Purnamasari
9. Ariyanti Maulida Putri
10. Nor Latifah
11. Umi Kalsum
SALAM PERSAHABATAN :)

Rabu, 23 Oktober 2013

Tugas: Bahasa Indonesia 3

Perbaikilah penulisan kalimat di bawah ini!
1. Sudah seyogyanya kamu yang menyuci semua piring-piring itu.
2. Baju warna hijauku sudah terlihat lusuh.
3. Dari dulu saya sangat menghormati beliau Bapak Prof. Dr. Saraswati. S.Pd. M.Pd..
4. Wah, sangat bagus sekali tas warna pinkmu.
5. Status facebookku selalu update lho.

Perbaikan :
1. Semua piring itu sudah seharusnya kamu yang mencuci.
2. Bajuku yang berwarna hijau sudah terlihat lusuh.
3. Saya menghormati Prof. Dr. Saraswati, M.Pd. sejak dulu.
4. Wah, bagus sekali tas merah muda milikmu!
5. Aku selalu memperbarui status di facebookku.

Tugas: Bahasa Indonesia 2

Wabah "Vicky Prasetyo" mulai melatah di beberapa kalangan artis. Salah satunya adalah syahrini. Kesalahan berbahasa dianggap sebagai suatu pencitraan yang akan membawa kepopuleran. Kira-kira, apa yang akan Anda lakukan jika menjadi Syahrini? Apabila dilihat dari empat keterampilan berbahasa, di manakah pembenahan harus dilakukan oleh Syahrini! Jelaskan pendapat kelompok kalian!
 
Komentar :
Menurut kami, tata bahasa yang digunakan oleh Syahrini itu seharusnya lebih sederhana agar dapat dimengerti oleh khalayak ramai, karena dalam sebuah media masa semua yang ditampilkan mendapat perhatian lebih dan apa yang dilihat biasanya diikuti seperti cara berpakaian terutama cara berbahasa dan berbicaranya. Kemudian, dalam hal berbicara pun Syahrini diharapkan pemilihan katanya lebih selektif dan tidak hanya sekedar mengucapkan tetapi juga harus memiliki makna, karena setiap kata yang kita ucapkan dapat disebut sebagai bahasa jika itu memiliki makna.  Mungkin pembenahan yang sebaiknya dilakukan adalah agar dapat memperbaiki cara berbahasa dan berbicaranya, karena bahasa Indonesia harus kita lestarikan agar tidak tenggelam oleh bahasa baru yang dapat menghilangkan citra Bahasa Indonesia.

Selasa, 08 Oktober 2013

Klasifikasi Jenis-Jenis Kalimat dari Artikel "Kedudukan Bahasa untuk Calon Guru Fisika"

Kalimat
Jenis Kalimat
Paragraf 1.
Bahasa Indonesia mempunyai kedudukan yang sangat penting, seperti tercantum pada ikrar ketiga Sumpah Pemuda tahun 1928 yang berbunyi "Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia".
Kalimat Verbal
Bahasa Indonesia yang baik akan sangat membantu siswa dalam memahami mata pelajaran lain yang menggunakan bahasa Indonesia.
Kalimat Non – Verbal
Bagaimana mungkin seorang siswa mampu belajar fisika, matematika, biologi, atau kimia kalau penguasaan bahasanya nol.
Kalimat Majemuk Rapatan
Paragraf 2.
Untuk calon guru Fisika, peranan bahasa sudah sangat nyata sebagai alat interaksi menjelaskan materi yang ingin disampaikan kepada peserta didik.
Kalimat Verbal
Kita bayangkan apa yang terjadi apabila seorang guru tidak dapat berbahasa dengan tata bahasa yang baik dan benar.
Kalimat Majemuk Bertingkat
Dapatkah dia menyampaikan maksud dari materi?
Kalimat Tanya Tersamar
Mungkin akan sulit dipahami oleh peserta didik atau calon guru lainnya.
Kalimat Majemuk Setara
Kita sebagai seorang calon guru harus bisa menggunakan bahasa yang baku agar mudah dimengerti.
Kalimat Non – Verbal
Oleh karena itu, seorang calon guru baik guru fisika ataupun guru umum lainnya, harus mempelajari pilihan kata yang sesuai, untuk menyampaikan materi dalam proses belajar mengajar.
Kalimat Majemuk Bertingkat
Selain menggunakan kata yang baku, seorang calon guru juga harus memperhatikan cara penyampaian karena seorang guru merupakan contoh teladan dalam penggunaan bahasa yang baik dan benar.
Kalimat Majemuk Bertingkat

Selasa, 01 Oktober 2013

"Keterampilan Berbicara"


Fungsi Mata Kuliah Berbicara meliputi empat aspek. Aspek-aspek tersebut adalah aspek kognitif, aspek afektif, aspek keterampilan berbicara, dan aspek keterampilan mengelola pembelajaran berbicara.
Melalui kegiatan perkuliahan Mata Kuliah Berbicara mahasiswa dituntun memahami dan mendalami teori, konsep, dan generalisasi berbicara serta metodologi pengajaran berbicara. Berarti pengetahuan mahasiswa mengenai teori, konsep, dan generalisasi berbicara serta metodologi pengajaran berbicara meningkat sejalan dengan tahap perkuliahan. Pengalaman berbicara dan pengalaman mengajarkan keterampilan berbicara merupakan fungsi Mata Kuliah Berbicara dipandang dari aspek kognitif.
Kegiatan perkuliahan Mata Kuliah Berbicara juga berpengaruh terhadap sikap mahasiswa. Bila selama ini sikap mereka terhadap keterampilan belum bersifat positif maka melalui kegiatan perkuliahan berbicara sikap itu diubah menjadi sikap positif. Para mahasiswa akan lebih memahami, menghayati, menyenangi, dan mencintai keterampilan berbicara, serta lebih gemar melaksanakan kegiatan berbicara dan pengajaran berbicara. Perubahan sikap dari belum positif menjadi bersikap positif adalah fungsi Mata Kuliah Berbicara dari aspek afektif.  
1. Pengertian Berbicara
Berbicara merupakan keterampilan dalam menyampaikan pesan melalui bahasa lisan kepada orang lain. Penggunaan bahasa secara lisan dapat pula dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi berbicara secara langsung adalah sebagai berikut: (a) pelafalan; (b) intonasi; (c) pilihan kata; (d) struktur kata dan kalimat; (e) sistematika pembicaraan; (f) isi pembicaraan; (g) cara memulai dan mengakhiri pembicaraan; dan (h) penampilan.
Berdasarkan faktor-faktor tersebut dapat ditelusuri relevansi Mata Kuliah Berbicara dengan mata kuliah lainnya. Dari segi pelafalan Mata Kuliah Berbicara berkaitan dengan Mata Kuliah Fonologi Bahasa Indonesia. Dari segi intonasi Mata Kuliah Berbicara berkaitan dengan Mata Kuliah Sintaksis Bahasa Indonesia. Dari segi pilihan kata Mata Kuliah Berbicara berkaitan dengan Mata Kuliah Semantik Bahasa Indonesia. Dari segi struktur kata Mata Kuliah Berbicara berkaitan dengan Mata Kuliah Linguistik Umum, dan Sintaksis Bahasa Indonesia. Dari segi sistematika dan isi pembicaraan Mata Kuliah Berbicara berkaitan dengan Mata Kuliah Wacana Bahasa Indonesia. Mata Kuliah Berbicara juga berkaitan dengan Mata Kuliah Analisis Kesalahan Berbahasa karena dalam berbicara orang sering membuat kesalahan pelafalan, intonasi, pilihan kata, struktur kata, dan kalimat.
2. Keterkaitan antara Keterampilan Berbicara dengan Keterampilan Lainnya
Berbicara adalah salah satu aspek keterampilan berbahasa. Aspek-aspek keterampilan bahasa lainnya adalah menyimak, membaca, dan menulis. Keempat aspek tersebut berkaitan erat, antara berbicara dengan menyimak, berbicara dengan menulis, dan berbicara dengan membaca.
(a)     Hubungan Berbicara dengan Menyimak
Berbicara dan menyimak adalah dua kegiatan yang berbeda namun berkaitan erat dan tak terpisahkan. Kegiatan menyimak didahului oleh kegiatan berbicara. Kegiatan berbicara dan menyimak saling melengkapi dan berpadu menjadi komunikasi lisan, seperti dalam bercakap-cakap, diskusi, bertelepon, tanya-jawab, interview, dan sebagainya.
Kegiatan berbicara dan menyimak saling melengkapi, tidak ada gunanya orang berbicara bila tidak ada orang yang menyimak. Tidak mungkin orang menyimak bila tidak ada orang yang berbicara. Melalui kegiatan menyimak siswa mengenal ucapan kata, struktur kata, dan struktur kalimat.
(b)     Hubungan Berbicara dengan Membaca
Berbicara dan membaca berbeda dalam sifat, sarana, dan fungsi. Berbicara bersifat produktif, ekspresif melalui sarana bahasa lisan dan berfungsi sebagai penyebar informasi. Membaca bersifat reseptif melalui sarana bahasa tulis dan berfungsi sebagai penerima informasi.
Bahan pembicaraan sebagian besar didapat melalui kegiatan membaca. Semakin sering orang membaca semakin banyak informasi yang diperolehnya. Hal ini merupakan pendorong bagi yang bersangkutan untuk mengekspresikan kembali informasi yang diperolehnya antara lain melalui berbicara.
(c)      Hubungan Berbicara dengan Menulis
Kegiatan berbicara maupun kegiatan menulis bersifat produktif-ekspresif. Kedua kegiatan itu berfungsi sebagai penyampai informasi. Penyampaian informasi melalui kegiatan berbicara disalurkan melalui bahasa lisan, sedangkan penyampaian informasi dalam kegiatan menulis disalurkan melalui bahasa tulis.
Informasi yang digunakan dalam berbicara dan menulis diperoleh melalui kegiatan menyimak ataupun membaca. Keterampilan menggunakan kaidah kebahasaan dalam kegiatan berbicara menunjang keterampilan menulis. Keterampilan menggunakan kaidah kebahasaan menunjang keterampilan berbicara.
3. Jenis-Jenis Keterampilan Berbicara
Bila diperhatikan mengenai bahasa pengajaran akan kita dapatkan berbagai jenis berbicara. Antara lain: diskusi, percakapan, pidato menjelaskan, pidato menghibur, ceramah.
a. Diskusi
Diskusi adalah sebuah interaksi komunikasi antara dua orang atau lebih/kelompok. Biasanya komunikasi antara mereka/kelompok tersebut berupa salah satu ilmu atau pengetahuan dasar yang akhirnya akan memberikan rasa pemahaman yang baik dan benar. Diskusi bisa berupa apa saja yang awalnya disebut topik. Dari topik inilah diskusi berkembang dan diperbincangkan yang pada akhirnya akan menghasilkan suatu pemahaman dari topik tersebut.
Macam-macam diskusi:
1. Seminar
Pertemuan para pakar yang berusaha mendapatkan kata sepakat mengenai suatu hal.
2. Sarasehan/Simposium
Pertemuan yang diselenggarakan untuk mendengarkan pendapat prasaran para ahli mengenai suatu hal/masalah dalam bidang tertentu.
3. Lokakarya/Sanggar Kerja
Pertemuan yang membahas suatu karya.
4. Santiaji
Pertemuan yang diselenggarakan untuk memberikan pengarahan singkat menjalang pelaksanaan kegiatan.
5. Muktamar
Pertemuan para wakil organisasi mengambil keputusan mengenai suatu masalah yang dihadapi bersama.
6. Konferensi.
Pertemuan untuk berdiskusi mengenai suatu masalah yang dihadapi bersama.
7. Diskusi Panel
Diskusi yang dilangsungkan oleh panelis dan disaksikan/dihadiri oleh beberapa pendengar, serta diatur oleh seorang moderator.
8. Diskusi Kelompok
Penyelesaian masalah dengan melibat kan kelompok-kelompok kecil.
b. Percakapan
Percakapan adalah dialog antara dua orang atau lebih. Membangun komunikasi melalui bahasa lisan (melalui telepon, misalnya) dan tulisan (di chat room). Percakapan ini bersifat interaktif yaitu komunikasi secara spontan antara dua atau lebih orang .
c. Pidato
Pidato adalah sebuah kegiatan berbicara di depan umum atau berorasi untuk menyatakan pendapatnya, atau memberikan gambaran tentang suatu hal. Pidato biasanya dibawakan oleh seorang yang memberikan orasi-orasi, dan pernyataan tentang suatu hal/peristiwa yang penting dan patut diperbincangkan. Pidato adalah salah satu teori dari pelajaran bahasa indonesia.
Pidato biasanya digunakan oleh seorang pemimpin untuk memimpin dan berorasi di depan banyak anak buahnya atau khalayak ramai.
d. Ceramah
Ceramah merupakan suatu kegiatan berbicara di depan umum dalam situasi tertentu untuk tujuan tertentu dan kepada pendengar tertentu. Dalam setiap ceramah pembicara harus menyesuaikan dengan situasi dan kondisi yang dihadapi sehingga ceramah, dapat berjalan dengan lancar. Kegiatan ceramah harus memperhatikan hal-hal antara lain : suara, intonasi, gaya bahasa, sikap, gerak-gerik, mimic sehingga pendengar dapat tertarik dengan apa yang diungkapkan.
4. Contoh Keterampilan Berbicara
Contoh yang kami ambil dalam keterampilan berbicara adalah pidato.
Contoh pidato tentang bahaya narkoba
Assalamu’alaikum Wr Wb
Yang terhormat kepala sekolah
Yang saya hormati Bapak/Ibu Guru serta staf Tata Usaha
Dan teman-teman yang saya cintai

Marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat-Nya sehingga kita dapat berkumpul disini dan pada hari ini saya akan menyampaikan pidato tentang Narkoba.

Di Indonesia jumlah pengguna narkoba begitu besar, karena lemahnya penegakan hukum di Indonesia para pengedar internasional dapat bekerja sama dengan warga negara Indonesia dan memperoleh keuntungan yang besar. Penyalahgunaan Narkotika dan zat aditif lainnya itu tentu membawa dampak yang luas dan kompleks. Sebagai dampaknya antara lain perubahan perilaku, gangguan kesehatan, menurunnya produktivitas kerja secara drastis, kriminalitas dan tindak kekerasan lainnya.

Penyalahgunaan narkoba dapat dicegah melalui program-program diantaranya mengikuti kegiatan-kegiatan sosial, tidak bergaul dengan pengguna atau pengedar narkoba, tidak mudah terpengaruh ajakan atau rayuan untuk menggunakan narkoba. Pengguna narkoba biasanya lebih didominasi oleh para remaja dan anak sekolah.

Sekolah juga memberikan penyuluhan kepada para siswa tentang bahaya dan akibat dari penyalahgunaan narkoba melalui Guru BP, diskusi yang melibatkan para siswa dalam perencanaan untuk intervensi dan pencegahan penyalahgunaan narkoba di sekolah. Program lain yang cukup penting adalah program waspada Narkotika dengan cara mengenali ciri-ciri siswa yang menggunakan narkoba, mewaspadai adanya tamu yang tak dikenal atau pengedar, melakukan razia dadakan.

Biasanya pengedar maupun pemakai di sekolahh telah paham betul program-program disekolah untuk pencegahan pengguna atau pemakai disekolah, mereke tentu saja mengantisipasinya dengan sebaik yang mereka bisa. Sepintar apapun kiat mereka, ibarat sepandai-pandai tupai melompat, akhirnya jatuh juga. Jurus-jurus jitu menghindari deteksi sekolah memang mereka kuasai, tapi mengingat sifat narkoba yang adiktif dan menutut dosis yang lebih tinggi maka disiplin cara aman akan terkuak juga

Untuk itu marilah kita hindari dan jauhi serta ikut memberantas penggunaan narkoba. Demikianlah pidato yang dapat saya sampaikan apabila ada kesalahan dalam bertutur kata, saya mohon maaf. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih dan saya akhiri.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.


Catatan: batas waktu berkomentar dan bertanya sampai tanggal 7 Nopember 2013 pukul 12.00 WITA

Analisis Artikel tentang "Keterkaitan antara Berbicara dengan Bahasa" dari Kelas A

Klik yahyarobotika017.blogspot.com
Komentar/Analisis:
Pada artikel "Keterkaitan antara Berbicara dengan Bahasa" terdapat kalimat pengulangan yaitu pada paragraf pertama kalimat pertama yang berisi kata "contohnya" dan "misalnya". Sebenarnya, kata "contohnya" dan "misalnya" mengandung makna yang sama. Jadi, dalam kalimat tersebut kata "misalnya" dapat diganti dengan kata "seperti". Kemudian pada artikel tersebut juga terdapat kata yang tidak baku, yaitu pada kata "khutbah". Kata baku dari "khutbah" adalah "khotbah".

Senin, 30 September 2013

Kedudukan Bahasa untuk Calon Guru Fisika


Bahasa Indonesia mempunyai kedudukan yang sangat penting, seperti tercantum pada ikrar ketiga Sumpah Pemuda tahun 1928 yang berbunyi "Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia". Bahasa Indonesia yang baik akan sangat membantu siswa dalam memahami mata pelajaran lain yang menggunakan bahasa Indonesia. Bagaimana mungkin seorang siswa mampu belajar fisika, matematika, biologi, atau kimia kalau penguasaan bahasanya nol.
Untuk calon guru Fisika, peranan bahasa sudah sangat nyata sebagai alat interaksi menjelaskan materi yang ingin disampaikan kepada peserta didik. Kita bayangkan apa yang terjadi apabila seorang guru tidak dapat berbahasa dengan tata bahasa yang baik dan benar. Dapatkah dia menyampaikan maksud dari materi? Mungkin akan sulit dipahami oleh peserta didik atau calon guru lainnya. Kita sebagai seorang calon guru harus bisa menggunakan bahasa yang baku agar mudah dimengerti. Oleh karena itu, seorang calon guru baik guru fisika ataupun guru umum lainnya, harus mempelajari pilihan kata yang sesuai, untuk menyampaikan materi dalam proses belajar mengajar. Selain menggunakan kata yang baku, seorang calon guru juga harus memperhatikan cara penyampaian karena seorang guru merupakan contoh teladan dalam penggunaan bahasa yang baik dan benar.